5 Inovator Muda Indonesia Sukses yang Menginspirasi
Berikut ini 5 Inovator Muda Indonesia Sukses yang Menginspirasi. Siapa sajakah dia?
1. Nadiem Makarim - Go-Jek
Sebenarnya sebelum memulai ini semua, setelah lulus kuliah Zaky berkeinginan bekerja di BCG atau Mckinsey. Tetapi ia ditolak dan gagal mendapatkan pekerjaan di kedua tempat itu.
Sebenarnya sebelum masuk ITB, tujuannya kuliah hanya berkeinginan memperoleh pekerjaan bagus dengan gaji besar. Namun seiring berjalannya waktu setelah kuliah ia mengalami perubahan cara berfikir. Dimana di ITB itu sangat entreprenerial, karena lulusannya yang menjadi pengusaha bisa menjadi role model, seperti Aburizal Bakrie dan Arifin Panigoro yang sukses menjadi pengusaha sukses di tanah air. Oleh karena itu setelah lulus di ITB pilihannya hanya ada dua, yaitu kerja di perusahaan besar seperti Mckinsey dan BCG atau membangun perusahaan sendiri.
Akhirnya sejak kuliah ia sudah berkecimpung di dunia StartUp dengan mendirikan Suitmedia, yakni perusahaan jasa konsultan website perusahaan, dan hingga kini usaha ini masih tetap dijalani. Pada 2010, melihat perkembangan Suitmedia tumbuh sangat pesat. Setahun kemudian ia mendirikan Bukalapak. Sejak itulah ia memutuskan untuk fokus membangun Bukalapak menjadi online marketplace terpercaya yang banyak dikenal masyarakat Indonesia.
Berawal dari garasi, Achmad Zaky bersama Nugroho (juga pendiri Bukalapak) yang memiliki pengalaman membuat dan me-marketingkan website di Suitmedia, sadar bahwa para seller dan buyer menginginkan sebuah situs online marketplace yang bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli secara aman (tanpa penipuan). Mereka pun akhirnya membuat sebuah situs online marketplace bernamakan Bukalapak.com.
Diawal hanya 3 orang yang terlibat di Bukalapak, 1 orang sebagai staf, 1 orang bantu-bantu, dan 1 orang lagi yaitu Achmad Zaky sendiri yang secara masif mengajak orang-orang bergabung di Bukalapak. Ia mengundang orang-orang bergabung saat di sela-sela pekerjaan di Suitmedia.
Ketika itu melalui fitur message di Facebook ia hanya bisa mengajak 100 orang perhari untuk mengajak orang berjualan di Bukalapak. Tantangan terberatnya dalam mengajak seller bergabung yaitu masalah kepercayaan terhadap e-commerce, karena kebanyakan orang takut tertipu. Jadi diawal ia dan tim fokus menyelesaikan masalah kepercayaan dengan cara mengedukasi seller. Kala itu Bukalapak sering membuat kisah sukses seller dan menyebarkannya ke Twitter guna mengedukasi seller lain agar menjadi seller terpercaya.
Ia bermimpi untuk menjadikan Bukalapak sebagai sarana online marketplace yang aman dan menjanjikan di masa depan. Bukalapak hadir mewadahi sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia untuk tumbuh berkembang melalui internet.
Ia yakin bahwa peluang e-commerce sangat terbuka lebar. Setiap orang dapat bergabung serta menjadi penjual dan pembeli secara gratis. Baginya berjualan di toko fisik membutuhkan investasi besar, seperti biaya sewa toko. Nah, pengeluaran semacam itu dapat dipangkas apabila berjualan melalui internet.
Kemudian setelah didirikan, Bukalapak mengalami kemajuan pesat dalam kurun waktu 3 tahun sejak didirikan pada 2011, Bukalapak.com telah memiliki 150.000 penjual. Produk yang dijual pun sangat beragam, mulai dari elektronik, makanan hingga produk fashion.
Kesuksesan stasiun televisi ini tidak lepas dari peranan seseorang yang berpengaruh di dalamnya yaitu Wishnutama Kusubandio yang merupakan pendiri dari Net TV tersebut. Biografi singkat Wishnutama Kusbandio saat ini sering dicari oleh banyak orang yang penasaran pada sosok dibalik kesuksesan stasiun televisi yang satu ini.
Program pada televisi yang satu ini banyak menginspirasi dan memberikan tontonan yang menghibur dan juga mendidik di tengah-tengah maraknya hiburan yang kurang mendidik di negara kita saat ini.
Wishnutama Kusubandio adalah seorang Pria yang lahir pada tanggal 4 Mei 1976 di Jayapura, Papua. Dirinya melangsungkan pernikahan pada tanggal 20 September pada tahun 2015 silam pada seorang perempuan yang juga merupakan salah seorang public figur yaitu Gisa Putri.
Suami dari Gista Putri ini memiliki jenjang pendidikan yang panjang dan berhasil menyelesaikan pendidikan dalam bidang pertelevisian di Amerika Serikat yang tepatnya di Emerson College, Boston. CEO Net TV ini pun juga pernah mengenyam pendidikan di The Military College of Vermont, Norwich University.
Dengan jenjang pendidikan yang luar biasa di fakultas pertelevisian maka sudah tidak dapat diragukan lagi kehebatannya dalam membangun sebuah stasiun tv yang benar-benar luar biasa.
Untuk jenjang karir, dirinya pun memiliki segudang prestasi dalam jenjang karir yang sempat dia lalui. Beberapa jenjang karir yang dimilikinya ialah seperti bekerja di Cable News, Amerika Serikat sebagai Production Assistant, bekerja di stasiun televisi Indosiar sebagai Supervisor on Air Promotion, lalu diangkat menjadi Producer Director, hingga akhirnya menjadi Producer Manager.
Setelah itu, sebelum dirinya sukses mengembangkan stasiun tv sendiri dirinya bahkan sempat bekerja dengan posisi yang sangat tinggi di beberapa stasiun tv besar di Indonesia seperti Trans 7, Trans TV dan beberapa perusahaan besar lainnya.
Biografi singkat Wishnutama Kusubandio ini banyak sekali dicari karena kisahnya yang menarik untuk disimak sebagai pendiri Net TV yang saat ini merupakan stasiun televisi terbaik di Indonesia yang memiliki rangkaian program terbaik dan menarik untuk disaksikan oleh setiap anggota keluarga.
Selain itu, dirinya pun merupakan seseorang yang memiliki banyak sekali kelebihan dan layak untuk anda jadikan sebagai tokoh yang menginspirasi kita. Semoga pemaparan biografi di atas bisa anda jadikan sebagai informasi yang bermanfaat untuk mengenal Wishnutama lebih dekat.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Beliau memutuskan untuk bekerja di Microsoft, Seattle. Beliau bekerja sebagai seorang software engineer. Setelah 3 tahun bekerja, Ferry berpikir bahwa dirinya sulit menjadi terbaik di Microsoft. Pemikiran tersebut wajar untuk seorang karyawan, karena karyawan akan memikirkan karir. Karena Ferry merasa suntuk dengan pekerjaannya, Beliau mencoba terbang ke China untuk mencari pemikiran baru. Hasil pemikirannya adalah industri travel dan penerbangan.
Sebagai seorang insinyur (software engineer), Ferry Unardi merasa tidak terlalu percaya diri memulai bisnis startup. Beliau berpikir logis dan memustuskan untuk melanjutkan pendidikan S2 Bisnis di Harvard University.
Jalan 1 semester di Harvard University, Ferry Unardi tertarik untuk mengembangkan perusahaan rintisan (startup). Beliau memilih stratup di bidang mesin pencari tiket pesawat. Ferry, merasa kesulitan saat memesan tiket Amerika – Indonesia. Berawal dari solusi untuk memecahkan permasalahannya sendiri, Ferry mengembangkan sebuah mesin pencari tiket pesawat dengan teknologi yang lebih modern, fleksibel dan praktis.
Tepat saat Ferry berusia 23 tahun, Beliau memutuskan untuk melangkah keluar dari zona nyaman. Ferry melihat pada waktu itu, Startup di bidang reservasi tiket, adalah startup yang masih booming dan menjadi trend. Banyak investor berlomba-lomba untuk masuk ke industri startup reservasi tiket. Ferry berpikir bakal ketinggalan gerbong, jika tidak segera memulainya.
Konsep bisnis Traveloka pada tahun 2012 adalah situs pencari dan pembanding tiket pesawat. Traveloka didirikan oleh tiga orang bersahabat: Derianto Kusuma, Ferry Unardi, Albert. Singkat cerita, Ferry meilhat bahwa orang-orang tidak hanya ingin mencari tiket yang murah, tetapi juga ingin memesan langsung tiket. Tepat pada pertengahan tahun 2013, Traveloka berubah menjadi situs reservasi (pemesanan) tiket pesawat.
Banyak hal yang harus dipelajari oleh Ferry saat mengawali Traveloka. Tantangan terberat adalah bagaimana cara mengelola tim yang awalnya berjumlah 8 orang menjadi belasan, puluhan bahkan ratusan orang. Banyak hal yang harus dilakukan sebagai perusahaan baru, termasuk membentuk budaya perusahaan dan membangun manajemen yang solid.